Napak Tilas EWC 2022: Team HRC Juara Kandang Suzuka 8 Hours
Team HRC melanjutkan tren juara balapan yang berbeda-beda sepanjang musim FIM Endurance World Championship 2022 dengan kemenangan di Coca-Cola Suzuka 8 Hours ke-43 pada 8 Agustus silam.
Trio Tetsuta Nagashima, Takumi Takahashi dan Iker Lecuona mengunci kemenangan dengan unggul satu putaran dari rival terdekatnya yang tak bisa menyamai performa perkasa motor CBR1000RR-RSP dengan nomor urut #33.
Walau saat ada sedikit kendala saat start yang memupuk keraguan, hal tersebut tak mempengaruhi hasil akhir.
Dewi fortuna merestui cuaca cerah pada start Suzuka 8 Hours, agak mengejutkan mengingat sepanjang minggu area sirkuit terus dirundung awan gelap dan hujan serta kelembaban tinggi. Team HRC dengan mudah melesat ke posisi terdepan. Yamaha YZFF-R1 #7 yang menempati kualifikasi nomor 2 dengan rider Niccolò Canepa mengalami insiden dan harus turun hingga posisi ke-25, yang menjadi berkah bagi Gregg Black yang memacu GSX-R1000R #1 Yoshimura SERT Motul untuk naik ke posisi keempat di lap pertama.
Tak lama setelah lap pertama selesai, safety car masuk setelah Kosuke Sakumoto yang mengendarai motor CBR1000RR-R #17 Astemo Honda Dream SI Racing menabrak motor SDG Honda Racing yang dipacu Naomichi Uramoto saat memasuki tikungan T13, yang menjadi akhir partisipasi kedua tim.
Sakumoto kehilangan kendali ban depan dan entah ada angin apa ia tiba-tiba menyeruduk Uramoto dengan dahsyat. Kedua motor perlu ditarik keluar dan pembatas lintasan harus diperbaiki, jadi periode safety car berlangsung hingga tujuh putaran.
Di belakang safety car ada motor nomor #33, lalu CBR1000RR-R Fireblade #5 milik FCC TSR dengan rider pertama Josh Hook, lalu ZX-10R #10 Kawasaki Racing Team Suzuka 8H dengan rider Leo Haslam, SERT, dan BMW Motorrad World Endurance Team M1000RR #37 yang dipacu Ilya Mykhalchyk.
Dengan kembali masuknya safety car, Black, Takahashi, dan Haslam berebutan untuk unggul di belakang HRC yang sudah jauh di depan. Sementara itu, Canepa terus berusaha naik posisi. Sang rider Italia tersebut sudah berada di posisi ke-10 pada lap 10, naik lagi ke posisi ke-7 di lap selanjutnya, dan di lap 14 sudah di posisi ke-3.
Pada lap 26, Canepa bergantian dengan Marvin Fritz lewat pitstop pertama. Motor #5 berganti rider dari Hook ke Di Meglio, diikuti oleh SERT dari Black ke Watanabe. Team HRC baru menjalani pitstop di lap 28 di mana Takahashi digantikan oleh Nagashima.
Ketika HRC masuk pit, posisi pertama ditempati oleh Kawasaki nomor #10 sebelum ia masuk pit juga. Strategi bahan bakar bisa dilihat dari momen ini.
Konsumsi bahan bakar bukan hanya pertimbangan bagi kontender juara Webike SRC Kawasaki France #11 setelah Randy de Puniet terlibat insiden di tikungan Degner 2 yang memaksanya kembali ke pit. Tujuh menit diperlukan untuk memperbaiki motor sebelum kembali ke lintasan dengan rider Florian Marino.
Safety car kedua masuk ketika balapan berlangsung selama dua jam setelah motor #51 keluar lintasan dan terbakar. Motor Kawasaki #10 melamban beberapa detik sehingga HRC kembali memimpin.
Masalah overheating menjadi momok bagi BMW M1000RR #37 sehingga Mykhalchyk harus tergopoh-gopoh mendorong motor kembali ke pit, sementara Jonathan Rea jatuh dari ZX-10R saat mencoba menghindari beberapa motor saat akan masuk ke chicane, tapi ia langsung bangkit. YART sebagai rival terdekat pun mendapat peluang bagus, tapi BMW harus angkat kaki lebih awal dari Suzuka karena masalah oil cooler yang tak tertangani.
“Saya sangat kecewa karena masalah motor yang tidak bisa kami perbaiki,” kata manajer tim Werner Daemen. “Sayang sekali padahal banyak sekali kesempatan di minggu ini. Kami datang ke Suzuka tanpa pengalaman membalap di sirkuit ini sama sekali, tapi kami bisa dapat posisi sembilan besar di Top 10 Trial dan lolos kualifikasi di posisi ke-6. Seluruh anggota tim bekerja dengan baik. Kami tidak terjatuh sama sekali. Semuanya sudah bekerja keras dan kami tahu apa yang harus kami lakukan tahun depan.”
Dengan keluarnya BMW, persaingan dalam paruh kedua berlangsung antara Yamaha #7 and Suzuki #1. Kecepatan YART belum menurun walau tak bisa menyamai Suzuki.
Seiring dengan mendekatnya waktu final, YART menghabiskan sedikit lebih banyak waktu untuk penggantian ban belakang sebelum Fritz menjalani shift terakhirnya. Tak lama ia bertabrakan dengan motor #74 Akeno Speed di tikungan T13 sehingga kedua motor menabrak pembatas. Fritz harus mendorong keluar motornya untuk kembali ke pit dan menerima sanksi penalti.
“Podium sudah di depan mata, tapi kurang dari satu jam balapan selesai, saya mau menyalip rider posisi buntut dan jatuh,” jelas Fritz.
“Saya bahkan tidak agresif saat itu, saya cuma fokus dengan ritme saya. Saya mau menyalip di Turn 13 dan ia memberikan celah, tapi entah kenapa ia tiba-tiba menyebrang dan kami kedua jadi sejalur. Motor bersentuhan dan kami pun jatuh.
“Motornya rusak parah, tapi para mekanik bisa memperbaikinya kurang dari 10 menit. Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh kru, mereka sudah bekerja keras sepanjang minggu dan berhak diganjar podium. Kami cepat dalam semua sesi, menyakitkan rasanya harus berakhir seperti ini.”
Hanika pun turun setelah motornya diperbaiki, tapi skuad Yamaha sudah tidak bisa mengejar Suzuki #7 maupun naik podium tiga besar.
“Tentu saja saya kecewa, tapi saya bangga pada semua kru,” kata manajer tim Mandy Kainz. “Kami tidak punya banyak sumber daya seperti tim pabrikan lainnya, tapi kami tampil gemilang sepanjang minggu.
“Kami cepat di tes tiga hari dan menjadi satu-satunya tim yang ketiga ridernya mencatatkan waktu kualifikasi dalam rentang 2 menit 05 detik yang menunjukkan betapa cepatnya kami. Saat balapan, ketiganya tampil keren. Mereka konsisten, dan kami sudah berahap bisa naik podium untuk pertama kalinya di Suzuka. Sayangnya harus seperti ini, tapi itulah balapan endurance.”
Black tampil gemilang dari posisi start ke-22 hingga memimpin, tapi Suzuki tak kuasa menyamai kecepatan kompetitornya pada pertengahan balapan dan hampir saja bernasib apes. “Hasil yang menakjubkan karena kami bisa dapat menabung poin untuk gelar dunia,” kata Black.
Unggul di depan Yoshimura SERT adalah Kawasaki Racing Team Suzuka 8H ZX-10R #10 dengan rider Jonathan Rea, Alex Lowes dan Leon Haslam. Satu-satunya masalah yang mereka hadapi adalah ketika Rea melamban di T12 pada jam keempat balapan.
KRT #10 tadinya terlibat pertarungan sengit dengan Yamaha #7, tapi karena konsumsi bensin yang besar dan safety car kedua membuat mereka kehilangan posisi terdepan. Beberapa jam kemudian, jelang pertengahan balapan, Rea mengalami insiden saat mencoba menyalip dua rider lambat tapi malah kehilangan waktu yang tak bisa dikejar lagi hingga balapan berakhir.
Tak mudah punya dua goal dalam satu musim, yakni juara WorldSBK dan Suzuka 8 Hours,” akui Rea. “Kami punya persaingan besar di sini, dan kami sudah mengerahkan segalanya. Kami bisa dapat hasil yang lebih baik lagi, tapi dengan hasil ini kami tetap bangga. Saya bangga atas partner rider dan seluruh anggota tim yang sudah bekerja keras. Walau kurang memuaskan dapat posisi kedua, kami bisa terbang pulang dengan tenang karena kami sudah tampil bagus.
“Ada beberapa kesalahan saat balapan, beberapa masalah, tapi inilah balapan ketahanan dan kami bisa naik di atas podium dan bangga atas kerja keras kami.”
FCC TSR #5 dengan skuad Josh Hook dan Mike Di Meglio yang harus mengatasi masalah pada master cylinder rem, rem, dan knalpot sebelum akhirnya finis di urutan ke-10 keseluruhan dan menjaga posisinya di klasemen.
Walau tanpa Gino Rea yang masuk rumah sakit, Hook bisa memulai balapan dengan solid sebelum dialihkan ke Di Meglio. Masalah rem pertama pada CBR1000RR-R Fireblade muncul yang berbuah masa pitstop yang panjang.
Hook kembali masuk balapan di posisi ke-19, tapi ia harus menerima rider-through penalty sebelum bisa masuk ke sepuluh besar saat bendera finis dikibarkan. Dengan raihan 13 poin, mereka tetap berada di posisi ke-2 klasemen, 23 poin di belakang Yoshimura SERT.
“Dua hari yang berat bagi saya dan semua anggota tim,” kata Hook setelah balapan. “Pertama-tama, saya berdoa semoga Gino bisa lekas sembuh. Balapannya sangat sangat sulit dan kami mendapat banyak sekali masalah pada motor dan karena hanya ada dua rider, fisik kami berdua [dan Di Meglio] terus digempur, jadinya kami tidak seprima yang kami inginkan.
“Tentu saja saya kurang senang dengan hasil hari ini, tapi Mike dan saya sudah memberikan 100% dan inilah hasil terbaik yang bisa kami terima.”
Selain masalah teknis dan prosedural, Di Meglio berkata bahwa seandainya motor bisa lebih cepat maka hasilnya akan sangat membantu.
“Balapannya sangat susah, apalagi karena situasi yang menimpa Gino,” katanya. “Kami kurang cepat dan agak rumit untuk bisa tetap melaju dengan konsisten karena di Suzuka ini aspek terpenting nomor satu adalah power motor.
“Josh start dengan sangat bagus, tapi kami dapat dua masalah rem belakang dan masalah knalpot. Lalu penalti stop-and-go tentu tidak membantu sama sekali.”
Motor #88 Honda Asia-Dream Racing with SHOWA yang dibela Zaqhwan Zaidi, Garry Slim dan Helmi Azuman duduk di posisi ke-11.
Di posisi ke-15 ada Webike SRC Kawasaki France #11 yang finis di posisi jauh dari harapan karena insiden Randy de Puniet jatuh di tikungan Degner 2 dan masalah bensin habis yang menyebabkan mereka kehilangan banyak waktu.
Kemenangan ini adalah yang ke-28 bagi Honda di ajang Suzuka 8 Hours dan yang pertama sejak 2014. Ini juga menjadi kemenangan keempat Takahashi di sini, serta menjadi yang pertama bagi Tetsuta Nagashima dan Iker Lecuona.
“Saya senang sekali,” kata Nagashima atas kemenangan Suzuka 8 Hours pertamanya. “Saya senang bisa dapat kesempatan untuk turut mengembangkan CBR1000RR-RSP pada tahun 2021 dan 2022. Saya jadi paham potensinya dan menunjukkannya ke dunia.”
Bagi Takahashi, ini adalah kemenangan keempatnya. “Saya tidak suka dengan hasil Suzuka 8 Hours 2019, jadi saya senang kami bisa menang hari ini,” katanya. “Saya lega bisa mengerjakan bagian saya dengan baik. Nagashima ikut mengembangkan motornya, dan saya sudah terbiasa dengan motor ini dan mengeluarkan potensi maksimalnya. Ini adalah kemenangan keempat saya di Suzuka 8 Hours, dan kalau ada kesempatan lagi, saya ingin menyamai rekor Toru Ukawa yang juara di sini lima kali.”
“Saya sangat sangat sangat senang dengan kemenangan pertama saya di Suzuka 8 Hours. Ajaib sekali rasanya ketika Nagashima melintasi garis finis. Semuanya berjalan dengan baik sejak periode tes, motor yang dikembangkan Honda dan Nagashima sangatlah keren, dan saya kira saya mampu memaksimalkan performa motor.
“Saya khawatir saat safety car masuk, jarak dengan rider terdekat jadi semakin kecil, tapi kami bisa mengatasinya.”
Oleh Andy Stobart