Mantan rider Moto2 dan Supersport World Championship ini akan bergabung dengan tim Prancis Moto Ain, yang dipimpin oleh Pierre Chapuis, untuk balapan ronde kedua FIM Endurance World Championship 2022 karena Bradley Smith masih dalam proses pemulihan dari kecelakaan yang dialaminya di detik-detik awal 24 Heures Motos di Le Mans bulan April lalu.

Viñales, yang merupakan sepupu rider MotoGP Maverick Viñales, baru akan mencicipi balapan EWC, tetapi ia sudah menjajal sirkuit Spa-Francorchamps saat tes awal pekan ini.

Ia berkata: “Trek ini sangat spektakuler. Sama seperti rider lainnya, saya tentu kepikiran ikut balapan ketahan 24 jam. Maka dari itu saya ambil kesempatan ini begitu Pierre memberitahu saya. Walau banyak hal yang baru bagi saya, saya percaya diri. Saya paham karakter ban, tetapi tidak dengan motornya. Motor [Yamaha] R1 yang dipakai Moto Ain punya power yang lebih di bawah motor superbike kebanyakan, tetapi sasisnya aman dan stabil. Jadi, proses adaptasinya tidak begitu sulit. Tantangan terbesar untuk balapan adalah menjaga fokus dan kesigapan selama balapan berlangsung, terlebih saat membalap di malam hari. ”

Viñales akan berpasangan dengan Claudio Corti asal Italia dan rider Prancis yang tengah naik daun Corentin Perolari.

“Corentin dan Claudio adalah aset tim,” kata Viñales. “Waktu lap dan data riding kami begitu mirip. Dengan begitu, kami bisa memperbaiki settingan motor bersama mekanik.”

Chapuis berkata: “Memang agak berisiko untuk mengambil rider dari MotoGP, Moto2, atau Superbike. Kebanyakan dari mereka bisa membalap dengan cepat, tetapi sudah terbiasa ikut balapan yang sudah ada limit waktunya. Di balapan ketahanan, khususnya balapan 24 jam, kita tahu bahwa rider selalu punya batas toleransi kebebasan dan harus tetap fokus. Tetapi, saya rasa rider-rider ini membawa originalitas, prestise, dan sorotan lebih besar ke paddock EWC. Isaac beradaptasi dengan baik ke motor dan tim kami.

“Kami sudah membuat beberapa modifikasi sejak Le Mans. Perubahan paling besar adalah ban. Karena pabrikan sudah tidak lagi membantu tim privat, kami semua harus beli ban. Saat ini kami berhadapan dengan hukum ekonomi untuk mendapatkan performa yang tepat dengan biaya yang sesuai. Partner baru kami, First Stop, membantu kami dalam hal ini. Para mekanik kami harus beradaptasi dan memprogram ulang motor dengan data telemetrik yang baru. Setelah tes dua hari, hasilnya cukup memuaskan. Tidak semuanya sempurna, tetapi kami sudah berada di jalur yang benar.”

Partner terbaru Moto Ain, First Stop, adalah sebuah perusahaan distributor ban.