Mari Kenal Lebih Jauh Rider EWC Gregg Black

2023-03-13T07:23:58+01:00Maret 10th, 2023|2023|

Gregg Black dan rekan setimnya di Yoshimura SERT Motul nyaris memenangkan FIM Endurance World Championship untuk ketiga kalinya di 2022.

Namun, dengan motor Suzuki GSX-R1000R yang sudah disempurnakan dan kedatangan rider berpengalaman Étienne Masson, Black (34) diharapkan bisa membawa tim ke persaingan utama dalam perebutan gelar 2023. Inilah penjelasannya.

Musim EWC 2023 akan dimulai sekitar satu bulan lagi, bagaimana dengan persiapannya?
“Saya sih oke dan sedang tunggu jadwal geber motor lagi. Saya ada tes kecil di Motegi (Jepang) bulan November lalu, tapi saya belum naik motor itu lagi sampai saat ini, jadi jedanya agak lama. Tahun lalu kami ada tes di bulan Februari dan rehat selama sebulan setengah sebelum ke Le Mans. Tahun ini kami tancap gas sekalian, tes Bridgestone di Jerez, langsung lanjut Pre-Test Le Mans akhir Maret dan balapan.”

Walaupun kamu belum tes sama sekali sejauh ini, tapi kamu tetap menjalani persiapan, kan?
“Saya ke Spanyol untuk berlatih dengan teman rider asal sana dan juga yang dari Prancis. Dibandingkan pergi ke sana dua atau tiga kali sepanjang musim dingin, saya memutuskan untuk tinggal sekitar sebulan. Saya riding sebisanya dan saya juga sedang mengerjakan proyek klien untuk SERT. Saya bersama Gerard Bailo, juara Flat Track world, juga berlatih bersama. Kami riding enduro dan bersepeda, jadi saya selalu punya kesibukan. Dengan hanya empat balapan EWC, penting bagi rider untuk tetap cepat dengan cara tetap punya kesibukan dan riding.”

Kamu punya team mate ‘baru’ tahun ini, yakni Étienne Masson. Apa yang ia bawa ke Yoshimura SERT Motul?
“Saya kenal Étienne sudah cukup lama, kami pertama riding bersama di tahun 2013 di Suzuki Junior dan ketika saya masuk ke SERT tahun 2017 dia sudah bergabung duluan. Ia punya banyak pengalaman di endurance, ia rider yang fokus dan bisa diandalkan, yang sangatlah penting di balapan ketahanan. Saat balapan di jam 4 pagi, Anda tidak perlu khawatir tentang team mate dan bagaimana situasi balapannya. Ia juga supel dan semua poin ini membuatnya punya posisi yang kuat di tim.”

Seberapa sulit baginya untuk beradaptasi dengan motor dan ban baru?
“Ia hengkang dari SERT akhir 2020 dan motor yang sekarang masih punya banyak persamaan dengan yang waktu itu. Tentu saja ada yang  beda, ada part yang ditambahkan, tapi secara keseluruhan sebenarnya sih sama. Perbedaan utamanya tentu di ban. Sebelumnya ia pakai Dunlop dan sekarang ganti ke Bridgestone jadi harus adaptasi. Tapi saya sendiri sudah pernah ada di fase yang sama, dan rider yang berpengalaman pastinya bisa melewati tantang ini.”

Apa saja perubahan pada motor musim ini?
“Ada beberapa module teknis di motor, beberapa aspek baru yang bisa mengejar ketertinggalan kami tahun lalu. Semua kru bekerja keras sepanjang musim dingin untuk membuat part baru dan semoga bisa bekerja dengan baik.”

Boleh dibilang persaingan di EWC makin ketat, menurutmu bagaimana levelnya di 2023?
“Levelnya makin tinggi tiap tahun, catatan waktunya juga makin cepat, bannya makin bagus, dan teknologi di motor juga makin canggih. Level EWC kami bisa dibilang sudah bagus untuk lihat seberapa cepat kami bisa. Tapi, tentu saja semuanya berusaha untuk jadi lebih cepat dan semua pabrikan juga mau motor mereka tambah bagus sehingga persaingannya akan sulit. Tapi tim kami adalah salah satu yang paling berpengalaman dengan motor yang paling andal. Kami punya set amunisi komplit untuk memenangkan kejuaraan.”

Musim 2022 berakhir dengan kekecewaan di Bol d’Or. Apakah sulit untuk melupakannya?
“Sejujurnya saya sudah biasa saja keesokan harinya. Kami pernah kecewa berat di 2019 ketika gagal mesin di Suzuka. Kami seharusnya memenangkan titel hari itu, tapi malah gagal total. Tujuh menit dari garis finish mesinnya meledak dan sangat sulit untuk menghadapi dan melupakan situasi itu. Yang saya jaga dari 2022 adalah performa bagus kami di semua balapan. Kami punya masalah gearbox di Spa dan masalah mesin di Bol d’Or, tapi kami tetap perkasa di kualifikasi dan balapan, catatan waktu kami bagus, tim tampil hebat, partner rider saya juga tampil bagus. Kami tidak juara dunia, tapi kami mampu untuk memenangkannya, dan hal inilah yang harus ditanamkan di benak kami. Andaikan motornya bisa lebih bagus di beberapa aspek, kami tentunya bisa jadi juara dunia lagi.”

Penampilanmu di Suzuka 8 Hours sangat berkesan, hanya dua rider saja yang turun di suhu sepanas itu…
“Balapan itu memang luar biasa, khususnya bagi Kazuki [Watanabe] dan saya. Saya senang karena motor dan ban tampil bagus jadi kami bisa mempertahakankan posisi kami di klasemen. Balapannya memang sulit dan tahun itu adalah kali pertama saya bisa tampil kompetitif di Suzuka. Saya bisa memimpin sebentar dan terlibat persaingan sengit di depan. Kami finis ketiga yang menurut saya hasilnya sudah sangat bagus dan jadi pengalaman riding yang tak terlupakan. Suzuka dan Le Mans khususnya sangat berkesan buat saya. Saya cedera patah tumit di Le Mans dan itu yang membuat saya senang dengan hasilnya.”

Sylvain Guintoli, yang akan kembali memegang peran kunci di Yoshimura SERT Motul pada 2023, ikut beberapa balapan selama musim dingin. Apakah kamu tertarik ikut balapan mobil?
“Sebenarnya kami sudah membicarakan hal ini. Saya suka balapan apapun dan balapan mobil mungkin akan saya coba dalam beberapa tahun mendatang. Saat ini saya berkonsentrasi di balapan motor karena ini adalah momen terpenting di hidup saya saat ini. Sylvain memasuki fase kedua karirnya yang juga akan saya alami beberapa tahun lagi, jadi ia ikut balapan mobil juga. Kelihatannya keren dan asyik, jadi kenapa tidak?”

Siapa rider yang jadi panutanmu ketika baru mulai membalap?
“Saya tidak pernah punya rider yang saya agung-agungkan, saya bukan tipe orang seperti itu. Saya tidak akan pernah bilang “Rossi itu Dewa”, atau apalah semacamnya. Semua rider punya aspek yang saya ingin perhatikan, pelajari, dan pahami. Ketika saya mulai nonton balapan, Michael Doohan waktu itu sedang sangat populer, jadi saya banyak melihatnya tampil dan mempelajari bagaimana ia bisa tampil seperti itu. Tentu saja ada juga Biaggi, Rossi, dan yang terbaru Marc Marquez, dan rider-rider lain yang Anda coba lihat dan pelajari cara mereka membalap, tapi tidak bermimpi untuk jadi mereka. Cara mereka membalap dan bagaimana mereka menata karir adalah hal yang terpenting buat saya.”

Bagi para pembaca yang bingung, kamu berwarganegara Prancis, tapi kenapa punya nama Inggris dan berbicara dalam aksen East Midlands?
“Saya lahir di Derbyshire, lebih tepatnya di kota Derby [Inggris]. Orangtua saya pindah ke Prancis ketika saya berusia tiga tahun. Kami pindah ke sebuah area sekitar sejam setengah dari Bordeaux dan saya tinggal di situ sampai sekarang. Kedua orangtua saya adalah orang Inggris dan saya selalu berbicara Bahasa Inggris dengan mereka, jadi aksen saya datang dari situ.”

Jadwal FIM Endurance World Championship 2023

Ronde 1: 24 Heures Motos (Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis) 13-16 April 2023
Ronde 2: 24H SPA EWC Motos (Circuit de Spa-Francorchamps, Belgia) 16-18 Juni 2023
Ronde 3: Suzuka 8 Hours (Sirkuit Suzuka, Jepang) 4-6 Agustus 2023
Ronde 4: Bol d’Or 24 hours (Sirkuit Paul Ricard, Prancis) 14-17 September 2023

Lebih lanjut tentang Gregg Black: https://www.fimewc.com/driver/gregg-black/